Thursday, September 3, 2015

04092015

Pukul 13.26 03092015

Tiba-tiba terdiam. Menahan tangis. Maafkan aku. Mungkin memang benar semua yang kamu katakan.
Aku merasa kalau diriku ini belum bisa membawa diri ke yang lebih baik.

Aku juga merasa kalau aku bukan yang terbaik.
*apa aku harus mengganti doa yang selalu aku panjatkan kepadaMU ya Allah :(

Aku memang belum bisa dekat sama keluargamu. Ntah kenapa begitu sulit untuk dekat.
Kenapa nggak kayak aku sedekat sama mama atau orang tua dari temen2 ku yang lain.
Kenapa aku merasa canggung sekali. 6,5 tahun mungkin aku bukan yang terbaik.

Aku harus apa sekarang-,-
Aku merasa tidak pantas untuk mendapatkan seorang suami.
Aku takut suamiku dan keluarganya tidak bahagia mendapatkan istri dan menantu seperti aku.

Kenapa sekarang aku merasa takut.
Ketakutan yang sangat teramat.
Aku sadar yaa sebenarnya sadar tapi sepertinya aku pura-pura tak menyadarkan diri haha

Benar. Berkeluarga bukan hanya didasari cinta.
Kenapa baru terpikir sekarang.
Apa keluarganya setuju sama aku?
Apa mama nya suka sama anak macam aku?
Apa papa nya respect sama aku?
Kenapa tidak terpikir oleh ku.

Apa yang aku lakukan sekarang?
aku sangat takut.
Apa keluarganya mencari menantu cuma:
•bermodalkan kesetiaan? Tidak.
•bermodalkan cinta sejati? Tidak.
•bermodalkan kamu masih seorang gadis? Tidak.
•bermodalkan pekerja keras namun belum tetap? Sangat tidak.
•bermodalkan ketulusan ingin berumah tangga? Tidak juga.
•bermodalkan yang nggak terlalu menuntut ini itu, minta tas harga jutaan. Sepatu jutaan. Kencan setiap minggu nya. Telpon setiap malem. Atau apalah itu. Itu semua juga nggak bisa dijadikan acuan.

Kenapa aku tak bisa seperti wanita lain yang mudah akrab sama mama papa nya?
Kenapa aku tak bisa seperti saat bersama mama papa teman2ku?

Kenapa aku begitu takut?
Aku sebenernya hanya belum membiasakan diri. Kerumah nya juga mungkin 1 minggu sekali.
Aku selalu beranggapan aku belum jadi apa-apa nya jadi nggak boleh berlebihan takutnya illfeel.
Kalo udah nikah mungkin bisa.

Kenapa terasa berat aku memikirkannya.
Nyokap selalu memberikan aku cerita2 bayangan2 pernikahan dan kehidupan yang mungkin sulit tapi sepertinya seru untuk dijalani.

Tapi karena siang ini aku jadi ketakutan.
Coba tadi telpon nya jangan lama-lama.
Coba tadi nelponnya nggak usah bahas nikah ya.
Coba tadi nggak usah nelpon.

Rizty2... kenapa kamu selalu memikirkan hal indah. Padahal kamu selalu memikirkan hal terburuk dulu.
Aku hanya ingin hidup bersamanya.
Namun dia seperti masih berat buat menerima ku sebagai calon istrinya.

Aku selalu kePDan. Aku selalu berhayal ketinggian. Aku nggak pernah memikir hal itu. Memikirkan sifat dan sikapku yang ternyata begitu jahat.
Aku ingin istiqomah ya allah.
Aku tak sebaik yang aku pikirkan.
Aku hanyalah wanita yang sangat tidak diharapkan.
Aku hanyalah wanita egois, jahat dan nggak dewasa. Aku bukan wanita idaman siapapun!

Keburukan ku lebih banyak dimata keluarganya ketimbang kebaikanku. Malah mungkin aku nggak ada baik2nya sedikipun.

Tapi dimata keluargaku dia sosok yang baik. Meskipun dia sudah berapa kali menyakitiku. Menduakanku. Mengecewakan dibelakangku. Tapj keluarga tetap baik karena aku bilang kalo aku sangat mencintainya. Aku nggak bisa apa2 tanpa dia.

Tapi percuma kalo cuma 1 pihak.
Aku mau banget baik ramah dan lain2. Tapi karena belum sah jadi keluarga nya jadi sedikit canggung.
Setiap orangkan berbeda.

Aku juga harusnya berdoa seperti dia.
Bukan berdoa yang memaksa menginginkannya.
Sampe puasa senin kamis tahajud dhuha dan lain2 hanya ingin mengharapkannya.
Allah bakal cemburu kalo aku terlalu berharap sama makhluk ciptaannya.
Seharusnya aku mengharap kepadaMU ya allah.

Makanya aku ngerasa sedih dan sakit saat dia bilang itu. Dia nggak bermaksud menyindirku. Tapi aku sadar diri kok -,- memang aku seperti itu.
Pengen nya cerita sama seseorang cerita sama temen cerita sama kamu.
Tapi aku nggak mau lagi membuat temen2ku repot.
Aku juga sudah tau apa yang bakal dia bilang kalo aku ngomong sama dia.
Hatiku terlalu sensitif dan dia realitas orangnya.

Blog ini yang membuatku sedikit lega. Aku tau lambat laun bakal dibaca. Itu yang aku mau. Aku nggak bisa nyampein langsung jadi nanti suatu saat kamu bakal baca dan tau kenapa aku hari ini kayak gini-,-

Maafkan aku ya aku memang bukan calon menantu idaman orang tuamu bukan juga calon istri yang kamu mau.
Aku nggak cantik. Nggak baik. Nggak bisa kayak wanita2 lain bisa akrab sama keluarga.
Wajar aku selalu diselingkuhin hahahahaha
Karena aku nggak ada apa2nya. Nggak ada modal apa2.

(*hah! Airmata semakin deraaas! Haha saatnya tidur)

No comments:

Post a Comment