Wednesday, December 25, 2013

Lirik lagu L'arc en ciel - EIEN

Nami ga yosete wa kaesu Kono ashimoto ni
Tooku tsuki to hashagu kimi no kobune wa
Sotto yurameite boku no hou e to

Setsunai kurai kanjite mo naze?
Koe ni naranai itoshisa yo
Kitto eien no omoi

Amai hada ni furete chi ga nagarekomu
Sore wa yawaraka na netsu wo obite
Kono mune no soko wo mitashiteku yo

Kimi ni wa itsumo takusan no ai
Sosogikonde agetai yo
Ima, eien wo negau

Hoshizora shukufuku shite deai wo terasu yo
...Totemo kirei sa

Uzumaku hoshi no michibiki wa mahou
Dare ni kansha sureba ii?
Zutto kono koi wo kimi ni
Eien wo sasageyou
Sasageyou

Makalah anak berkebutuhan Khusus "Tunanetra & Low vision"

BAB I
PENDAHULUAN


Tunanetra adalah istilah umum yang digunakan untuk kondisi seseorang yang mengalami gangguan atau hambatan dalam indra penglihatannya. Berdasarkan tingkat gangguannya/kecacatannyaTunanetra dibagi dua yaitu buta total (total blind) dan yang masih mempunyai sisa penglihatan (Low Visioan). Alat bantu untuk mobilitasnya bagi tuna netra dengan menggunakan tongkat khusus, yaitu berwarna putih dengan ada garis merah horizontal. Akibat hilang/berkurangnya fungsi indra penglihatannya maka tunanetra berusaha memaksimalkan fungsi indra-indra yang lainnya seperti, perabaan, penciuman, pendengaran, dan lain sebaginya sehingga tidak sedikit penyandang tuna netra yang memiliki kemampuan luar biasa misalnya di bidang musik atau ilmu pengetahuan.
Definisi menurut hukum merupakan definisi yang sering digunakan oleh orang awam maupun orang orang yang berkecimpung dalam profesi medis. Definisi menurut hukum yang meliputi penilaian terhadap ketajaman visual dan bidang pandang (field ) digunakan untuk memenuhi apakah seseorang memenuhi syarat atau tidak untuk mendapatkan manfaat hukum yang tersedia. Menurut definisi tersebut: Orang yang buta adalah orang yang memiliki ketajaman penglihatan 20/200 atau kurang, baik dengan koreksi ( misalnya menggunakan kacamata ) maupun tidak, atau orang yang memiliki keluasan bidang pandang yang sempit, dengan besar sudut pandang tidak lebih jauh dari 200.
Secara edukasional Orang yang buta adalah orang yang tidak dapat menggunakan penglihatannya untuk tujuan belajar ( Suran & Rizzo 1979) sehingga penddikan mereka secara utama diberikan melalui indera pendengaran, peraba, dan kinestetik ( Teldord & Sawrey,1981). Untuk tujuan pendidikan, individu yang mengalami kebutaan adalah individu yang sangat terganggu, yang harus diajarkan membaca dengan hurf Braille atay dengan menggunakan metode aural ( audiotape). Adapun individu yang melihat sebagian ( partially sighted ) dapat membaca buku walaupun mereka membutuhkan peralatan yang dapat memperbesar bacaan atau membaca buku dengan huruf yang besar-besar ( Teldord & Sawrey,1981). 

BAB II
ISI

A. PENGERTIAN TUNANETRA
Menurut Hallahan dan Kauffman (1988) terdapat dua cara yang sangat umum untuk mendefinisikan gagguan penglihatan ( kebutaan ) yaitu:
Menurut hukum.
            Definisi menrut hukum merupakan definisi yang sering digunakan oleh orang awam maupun orang orang yang berkecimpung dalam profesi medis. Definisi menurut hukum yang meliputi penilaian terhadap ketajaman visual dan bidang pandang (field ) digunakan untuk memenuhi apakah seseorang memenuhi syarat atau tidak untuk mendapatkan manfaat hukum yang tersedia. Menurut definisi tersebut: Orang yang buta adalah orang yang memiliki ketajaman penglihatan 20/200 atau kurang, baik dengan koreksi ( misalnya menggunakan kacamata ) maupun tidak, atau orang yang memiliki keluasan bidang pandang yang sempit, dengan besar sudut pandang tidak lebih jauh dari 200. Pecahan 20/200 bermakna bahwa orang ( denganganguan penglihatan ) melihat pada jarak 20 kaki ( feet ) apa yang orang normal lihat pada jarak 200 kaki ( ketajaman visual normal adalah 20/20 ) Pada klasifikasi medis tentang kebutaan terdapat kategori yang diartikan sebagai buta sebagian ( partially blind ) atau melihat sebagian ( partially sighted ) adalah yang orang yang memiliki ketajaman visual antara 20/70 hingga 20/200 dengan koreksi. individu yang memiliki ketajaman visual antara 20/70 dapat membaca huruf yang tingginya 11/4 inchi sedangkan individu dengan ketajaman visual 20/200 dapat membaca huruf yang tingginya 21/2 inchi.
Secara edukasional.
Orang yang buta adalah orang yang tidak dapat menggunakan penglihatannya untuk tujuan belajar ( Suran & Rizzo 1979) sehingga penddikan mereka secara utama diberikan melalui indera pendengaran, peraba, dan kinestetik ( Teldord & Sawrey,1981). Untuk tujuan pendidikan, individu yang mengalami kebutaan adalah individu yang sangat terganggu, yang harus diajarkan membaca dengan hurf Braille atay dengan menggunakan metode aural ( audiotape). Adapun individu yang melihat sebagian ( partially sighted ) dapat membaca buku walaupun mereka membutuhkan peralatan yang dapat memperbesar bacaan atau membaca buku dengan huruf yang besar-besar ( Teldord & Sawrey,1981).
1. Tunanetra
Apakah tunanetra? Tunanetra adalah seseorang yang memiliki hambatan dalam penglihatan/tidak berfungsinya indera penglihatan.

Tunanetra memiliki keterbatasan dalam penglihatan antara lain:
a. Tidak dapat melihat gerakan tangan pada jarak kurang dari 1 (satu) meter.
b. Ketajaman penglihatan 20/200 kaki yaitu ketajaman yang mampu melihat suatu benda pada jarak 20 kaki.
c. Bidang penglihatannya tidak lebih luas dari 20º. (Heward & Orlansky, 1988:p.296)
2. Low Vision
Apakah Low Vision itu? Berdasarkan definisi World Health Organization (WHO), seseorang dikatakan Low Vision apabila:
  1. Memiliki kelainan fungsi penglihatan meskipun telah dilakukan pengobatan, misalnya operasi dan atau koreksi refraksi standart (kacamata atau lensa).
  2. Mempunyai ketajaman penglihatan kurang dari 6/18 sampai dapat menerima persepsi cahaya.
  3. Luas penglihatan kurang dari 10 derajat dari titik fiksasi
  4. Secara potensial masih dapat menggunakan penglihatannya untuk perencanaan dan atau pelaksanaan suatu tugas.
Gejala Gangguan Penglihatan
Umumnya di dasarkan pada gejala-gejala perilaku atau tes screening yang sifatnya masih kasar . adapun gejala utama dari gangguan penglihatan yang meliputi ( Teldord & Sawrey,1981).
1. Mengalami iritasi mata kronis, seperti mata berair, lingkaran mata merah, kelopak mata bengkak.
2. Mual, penglihatan ganda , kabur selama membaca.
3. Mengosok gosok mata, mengerutkan dahi, atau mengubah raut muka ketika melihat objek berjarak.
4. Memiliki sikap hati hati yang berlebihan dalam berjalan., jarang berlari, dan terhuyung huyung untuk alasan yang tidak nyata .
5. Secara abnormal tidak memperhatikan papan tulis, grafik dinding atau peta.
6. Mengeluh bahwa penglihatannya kabur dan berusaha menghilangkan halangan visual.
7. Gelisah berlebihan, lekas marah dan gugup ketika mengikuti tugas visual yang berlangsung lama.
8. Mengedipkan mata secara berlebihan, terutama dalam membaca.
9. Kebiasaan memegang buku dengan jarak yang sangat dekat, sangat jauh, atau dalam psisi yang tidak biasa ketika membaca.
10.Memiringkan kepala ke satu sisi ketika membaca.
B. KLASIFIKASI
Klasifikasi tunanetra secara garis besar dibagi empat yaitu:
1. Berdasarkan waktu terjadinya ketunanetraan
  1. Tunanetra sebelum dan sejak lahir; yakni mereka yang sama sekali tidak memiliki pengalaman penglihatan.
  2. Tunanetra setelah lahir atau pada usia kecil; mereka telah memiliki kesan-kesan serta pengalaman visual tetapi belum kuat dan mudah terlupakan.
  3. Tunanetra pada usia sekolah atau pada masa remaja; mereka telah memiliki kesan-kesan visual dan meninggalkan pengaruh yang mendalam terhadap proses perkembangan pribadi.
  4. Tunanetra pada usia dewasa; pada umumnya mereka yang dengan segala kesadaran mampu melakukan latihan-latihan penyesuaian diri.
  5. Tunanetra dalam usia lanjut; sebagian besar sudah sulit mengikuti latihan-latihan penyesuaian diri.
2. Berdasarkan kemampuan daya penglihatan
  1. Tunanetra ringan (defective vision/low vision); yakni mereka yang memiliki hambatan dalam penglihatan akan tetapi mereka masih dapat mengikuti program-program pendidikan dan mampu melakukan pekerjaan/kegiatan yang menggunakan fungsi penglihatan.
  2. Tunanetra setengah berat (partially sighted); yakni mereka yang kehilangan sebagian daya penglihatan, hanya dengan menggunakan kaca pembesar mampu mengikuti pendidikan biasa atau mampu membaca tulisan yang bercetak tebal.
  3. Tunanetra berat (totally blind); yakni mereka yang sama sekali tidak dapat melihat.
3. Berdasarkan pemeriksaan klinis
  1. Tunanetra yang memiliki ketajaman penglihatan kurang dari 20/200 dan atau memiliki bidang penglihatan kurang dari 20 derajat.
  2. Tunanetra yang masih memiliki ketajaman penglihatan antara 20/70 sampai dengan 20/200 yang dapat lebih baik melalui perbaikan.
4. Berdasarkan kelainan-kelainan pada mata
  1. Myopia; adalah penglihatan jarak dekat, bayangan tidak terfokus dan jatuh di belakang retina. Penglihatan akan menjadi jelas kalau objek didekatkan. Untuk membantu proses penglihatan pada penderita Myopia digunakan kacamata koreksi dengan lensa negatif.
  2. Hyperopia; adalah penglihatan jarak jauh, bayangan tidak terfokus dan jatuh di depan retina. Penglihatan akan menjadi jelas jika objek dijauhkan. Untuk membantu proses penglihatan pada penderita Hyperopia digunakan kacamata koreksi dengan lensa positif.
  3. Astigmatisme; adalah penyimpangan atau penglihatan kabur yang disebabkan karena ketidakberesan pada kornea mata atau pada permukaan lain pada bola mata sehingga bayangan benda baik pada jarak dekat maupun jauh tidak terfokus jatuh pada retina. Untuk membantu proses penglihatan pada penderita astigmatisme digunakan kacamata koreksi dengan lensa silindris.
C. PENYEBAB
Faktor yang menyebabkan terjadinya ketunanetraan antara lain:
1. Pre-natal
Faktor penyebab ketunanetraan pada masa pre-natal sangat erat hubungannya dengan masalah keturunan dan pertumbuhan seorang anak dalam kandungan, antara lain:
a. Keturunan
Ketunanetraan yang disebabkan oleh faktor keturunan terjadi dari hasil perkawinan bersaudara, sesama tunanetra atau mempunyai orang tua yang tunanetra. Ketunanetraan akibat faktor keturunan antara lain Retinitis Pigmentosa, penyakit pada retina yang umumnya merupakan keturunan. Penyakit ini sedikit demi sedikit menyebabkan mundur atau memburuknya retina. Gejala pertama biasanya sukar melihat di malam hari, diikuti dengan hilangnya penglihatan periferal, dan sedikit saja penglihatan pusat yang tertinggal.
b. Pertumbuhan seorang anak dalam kandungan
Ketunanetraan yang disebabkan karena proses pertumbuhan dalam kandungan dapat disebabkan oleh:
  1. Gangguan waktu ibu hamil.
  2. Penyakit menahun seperti TBC, sehingga merusak sel-sel darah tertentu selama pertumbuhan janin dalam kandungan.
  3. Infeksi atau luka yang dialami oleh ibu hamil akibat terkena rubella atau cacar air, dapat menyebabkan kerusakan pada mata, telinga, jantung dan sistem susunan saraf pusat pada janin yang sedang berkembang.
  4. Infeksi karena penyakit kotor, toxoplasmosis, trachoma dan tumor. Tumor dapat terjadi pada otak yang berhubungan dengan indera penglihatan atau pada bola mata itu sendiri.
  5. Kurangnya vitamin tertentu, dapat menyebabkan gangguan pada mata sehingga hilangnya fungsi penglihatan.
2. Post-natal
Penyebab ketunanetraan yang terjadi pada masa post-natal dapat terjadi sejak atau setelah bayi lahir antara lain:
a.   Kerusakan pada mata atau saraf mata pada waktu persalinan, akibat benturan alat-alat atau   benda keras.
b.   Pada waktu persalinan, ibu mengalami penyakit gonorrhoe, sehingga baksil gonorrhoe menular pada bayi, yang pada ahkirnya setelah bayi lahir mengalami sakit dan berakibat hilangnya daya penglihatan.
c.    Mengalami penyakit mata yang menyebabkan ketunanetraan, misalnya:
  1. Xeropthalmia; yakni penyakit mata karena kekurangan vitamin A.
  2. Trachoma; yaitu penyakit mata karena virus chilimidezoon trachomanis.
  3. Catarac; yaitu penyakit mata yang menyerang bola mata sehingga lensa mata menjadi keruh, akibatnya terlihat dari luar mata menjadi putih.
  4. Glaucoma; yaitu penyakit mata karena bertambahnya cairan dalam bola mata, sehingga tekanan pada bola mata meningkat.
  5. Diabetik Retinopathy; adalah gangguan pada retina yang disebabkan karena diabetis. Retina penuh dengan pembuluh-pembuluh darah dan dapat dipengaruhi oleh kerusakan sistem sirkulasi hingga merusak penglihatan.
  6. Macular Degeneration; adalah kondisi umum yang agak baik, dimana daerah tengah dari retina secara berangsur memburuk. Anak dengan retina degenerasi masih memiliki penglihatan perifer akan tetapi kehilangan kemampuan untuk melihat secara jelas objek-objek di bagian tengah bidang penglihatan.
  7. Retinopathy of prematurity; biasanya anak yang mengalami ini karena lahirnya terlalu prematur. Pada saat lahir masih memiliki potensi penglihatan yang normal. Bayi yang dilahirkan prematur biasanya ditempatkan pada inkubator yang berisi oksigen dengan kadar tinggi, sehingga pada saat bayi dikeluarkan dari inkubator terjadi perubahan kadar oksigen yang dapat menyebabkan pertumbuhan pembuluh darah menjadi tidak normal dan meninggalkan semacam bekas luka pada jaringan mata. Peristiwa ini sering menimbulkan kerusakan pada selaput jala (retina) dan tunanetra total.
d.      Kerusakan mata yang disebabkan terjadinya kecelakaan, seperti masuknya benda keras atau tajam, cairan kimia yang berbahaya, kecelakaan dari kendaraan, dll.


D. KARAKTERISTIK
1. Tunanetra
a. Fisik
Keadaan fisik anak tunanetra tidak berbeda dengan anak sebaya lainnya. Perbedaan nyata diantara mereka hanya terdapat pada organ penglihatannya.
Gejala tunanetra yang dapat diamati dari segi fisik diantaranya:
1) Mata juling
2) Sering berkedip
3) Menyipitkan mata
4) (kelopak) mata merah
5) Mata infeksi
6) Gerakan mata tak beraturan dan cepat
7) Mata selalu berair (mengeluarkan air mata)
8) Pembengkakan pada kulit tempat tumbuh bulu mata.
b. Perilaku
1) Ada beberapa gejala tingkah laku yang tampak sebagai petunjuk dalam mengenal anak yang mengalami gangguan penglihatan secara dini: Menggosok mata secara berlebihan
  1. Menutup atau melindungi mata sebelah, memiringkan kepala atau mencondongkan kepala ke depan.
  2. Sukar membaca atau dalam mengerjakan pekerjaan lain yang sangat memerlukan penggunaan mata.
  3. Berkedip lebih banyak daripada biasanya atau lekas marah apabila mengerjakan suatu pekerjaan.
  4. Membawa bukunya ke dekat mata.
  5. Tidak dapat melihat benda-benda yang agak jauh.
  6. Menyipitkan mata atau mengkerutkan dahi.
  7. Tidak tertarik perhatiannya pada objek penglihatan atau pada tugas-tugas yang memerlukan penglihatan seperti melihat gambar atau membaca.
  8. Janggal dalam bermain yang memerlukan kerjasama tangan dan mata.
  9. Menghindar dari tugas-tugas yang memerlukan penglihatan atau memerlukan penglihatan jarak jauh.
2) Penjelasan lainnya berdasarkan adanya beberapa keluhan seperti:
(a) Mata gatal, panas atau merasa ingin menggaruk karena gatal.
(b) Banyak mengeluh tentang ketidakmampuan dalam melihat.
(c) Merasa pusing atau sakit kepala.
(d) Kabur atau penglihatan ganda.
c. Psikhis
Secara psikhis anak tunanetra dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Mental/intelektual
Intelektual atau kecerdasan anak tunanetra umumnya tidak berbeda jauh dengan anak normal/awas. Kecenderungan IQ anak tunanetra ada pada batas atas sampai batas bawah, jadi ada anak yang sangat pintar, cukup pintar dan ada yang kurang pintar. Intelegensi mereka lengkap yakni memiliki kemampuan dedikasi, analogi, asosiasi dan sebagainya. Mereka juga punya emosi negatif dan positif, seperti sedih, gembira, punya rasa benci, kecewa, gelisah, bahagia dan sebagainya.
2) Sosial
  1. Hubungan sosial yang pertama terjadi dengan anak adalah hubungan dengan ibu, ayah, dan anggota keluarga lain yang ada di lingkungan keluarga. Kadang kala ada orang tua dan anggota keluarga yang tidak siap menerima kehadiran anak tunanetra, sehingga muncul ketegangan, gelisah di antara keluarga. Akibat dari keterbatasan rangsangan visual untuk menerima perlakuan orang lain terhadap dirinya.
  2. Tunanetra mengalami hambatan dalam perkembangan kepribadian dengan timbulnya beberapa masalah antara lain:
    (1) Curiga terhadap orang lain
    Akibat dari keterbatasan rangsangan visual, anak tunanetra kurang mampu berorientasi dengan llingkungan, sehingga kemampuan mobilitaspun akan terganggu. Sikap berhati-hati yang berlebihan dapat berkembang menjadi sifat curiga terhadap orang lain.
    Untuk mengurangi rasa kecewa akibat keterbatasan kemampuan bergerak dan berbuat, maka latihan-latihan orientasi dan mobilitas, upaya mempertajam fungsi indera lainnya akan membantu anak tunanetra dalam menumbuhkan sikap disiplin dan rasa percaya diri.
(2) Perasaan mudah tersinggung
Perasaan mudah tersinggung dapat disebabkan oleh terbatasnya rangsangan visual yang diterima. Pengalaman sehari-hari yang selalu menumbuhkan kecewa menjadikan seorang tunanetra yang emosional.

(3) Ketergantungan yang berlebihan
Ketergantungan ialah suatu sikap tidak mau mengatasi kesulitan diri sendiri, cenderung mengharapkan pertolongan orang lain. Anak tunanetra harus diberi kesempatan untuk menolong diri sendiri, berbuat dan bertanggung jawab. Kegiatan sederhana seperti makan, minum, mandi, berpakaian, dibiasakan dilakukan sendiri sejak kecil.
2. Low Vision
Beberapa ciri yang tampak pada anak low vision antara lain:
  1. Menulis dan membaca dengan jarak yang sangat dekat
  2. Hanya dapat membaca huruf yang berukuran besar.
  3. Mata tampak lain; terlihat putih di tengah mata (katarak) atau kornea (bagian bening di depan mata) terlihat berkabut.
  4. Terlihat tidak menatap lurus ke depan.
  5. Memicingkan mata atau mengerutkan kening terutama di cahaya terang atau saat mencoba melihat sesuatu.
  6. Lebih sulit melihat pada malam hari daripada siang hari.
  7. Pernah menjalani operasi mata dan atau memakai kacamata yang sangat tebal tetapi masih tidak dapat melihat dengan jelas.

E. ALAT PENDIDIKAN
1. Bagi Tunanetra
Alat pendidikan bagi tunanetra dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu alat pendidikan khusus, alat bantu dan alat peraga.
a. Alat pendidikan khusus anak tunanetra antara lain:
1) reglet dan pena,
2) mesin tik Braille,
3) computer dengan program Braille,
4) printer Braille,
5) abacus,
6) calculator bicara,
7) kertas braille,
8) penggaris Braille,
9) kompas bicara.
b. Alat Bantu
Alat bantu pendidikan bagi anak tunanetra sebaiknya menggunakan materi perabaan dan pendengaran.
  1. Alat bantu perabaan sebagai sumber belajar menggunakan buku-buku dengan huruf Braille.
  2. Alat bantu pendengaran sebagai sumber belajar diantaranya talking books (buku bicara), kaset (suara binatang), CD, kamus bicara
c. Alat Peraga.
Alat peraga tactual atau audio yaitu alat peraga yang dapat diamati melalui perabaan atau pendengaran. Alat peraga tersebut antara lain:
  1. benda asli : makanan, minuman, binatang peliharaan (kucing, ayam, ikan hias, dll) tubuh anak itu sendiri, tumbuhan/tanaman, elektronik, kaset, dll.
  2. benda asli yang diawetkan : binatang liar/buas atau yang sulit di dapatkan,
  3. benda asli yang dikeringkan (herbarium, insektarium)
  4. benda/model tiruan; model kerangka manusia, model alat pernafasan, dll.
  5. gambar timbul sesuai dengan bentuk asli; grafik, diagram dll.
  6. Gambar timbul skematik; rangkaian listrik, denah, dll.
  7. Peta timbul; provinsi, pulau, negara, daratan, benua, dll.
  8. Globe timbul
  9. Papan baca
  10. Papan paku
2. Bagi Low Vision
Alat bantu pendidikan dan peraga bagi anak low vision dibagi tiga yaitu alat bantu optik dan non optik serta alat peraga.
a. Alat bantu optik antara lain:
1) kacamata
2) kacamata perbesaran
3) syand magnifier
4) hand magnifier
5) kombinasi
6) telescop
7) CCTV
b. Alat bantu non optik antara lain:
1) kertas bergaris tebal
2) spidol
3) spidol hitam
4) pensil hitam tebal
5) buku-buku dengan huruf yang diperbesar
6) penyangga buku
7) lampu meja
8) typoscope
9) tape recorder
10) bingkai untuk menulis
c. Alat peraga bagi anak low vision:
Alat peraga bagi anak low vision adalah alat peraga visual, antara lain:
  1. gambar-gambar yang diperbesar.
  2. benda asli; makanan, minuman, binatang peliharaan (kucing, ayam, ikan hias, dll) tubuh anak itu sendiri, tumbuhan/tanaman, elektronik, kaset, dll.
  3. benda asli yang diawetkan; binatang liar/buas atau yang sulit di dapatkan,
  4. benda asli yang dikeringkan (herbarium, insektarium)
  5. benda/model tiruan; model kerangka manusia, model alat pernafasan.
F. TENAGA KEPENDIDIKAN
Tenaga kependidikan yang dibutuhkan antara lain:
1. Guru  dengan kualifikasi:
  1. SGPLB (Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa)
  2. Sarjana (S-1) PLB
  3. Pasca Sarjana (S-2) PLB
  4. Sarjana (S-1) bukan PLB tetapi memiliki latar belakang keahlian tertentu/khusus yang dibutuhkan anak tunanetra, seperti; Pendidikan Agama, Musik, Massage, dll.
  5. Guru sekolah umum yang diberi training minimal 6 bulan
2. Psikolog
Psikolog diperlukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan intelegensi anak tunanetra. Disamping itu membantu guru dalam assessment. Tujuan assessment adalah untuk mengetahui sejauhmana potensi dan kekurangan/hambatan yang dimiliki anak tunanetra, sehingga dapat diketahui apa kebutuhan anak tunanetra dalam proses pembelajaran.
3. Dokter mata
Rekomendasi dari dokter mata sangatlah diperlukan bagi lembaga penyelenggara pendidikan tunanetra. Seorang dokter mata memiliki kewenangan untuk menentukan bahwa seseorang memiliki hambatan dalam penglihatan.
4. Optometris
Kemampuan penglihatan anak tunanetra dapat dikatehui salah satunya dari hasil assessment klinis yang dilakukan oleh seorang optometris. Kondisi anak tunanetra dapat diketahui melalui laporan hasil assessment, misalnya:
a. Ketajaman penglihatan
b. lapang pandang
c. kebutuhan media baca tulis
d. alat bantu yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan anak
e. alat peraga yang dibutuhkan
f. penempatan di dalam kelas
G. LAYANAN PENDIDIKAN
1. Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan bagi anak tunanetra terdiri dari:
a. Taman Kanak-kanak Luar Biasa (TKLB)
  1. Program Kegiatan Belajar:
    (a) Program umum: pembentukan perilaku melalui pengembangan Pancasila, agama, disiplin, perasaan/emosi dan kemampuan bermasyarakat, serta pengembangan kemampuan berbahasa, daya pikir, daya cipta, keterampilan dan jasmani.
    (b) Program khusus: Orientasi dan Mobilitas.
  2. Susunan Program Pengajaran:
    • Kegiatan belajar 3 jam perhari.
    Setiap jam pelajaran lamanya 30 menit.
  3. Lama Pendidikan: berlangsung selama satu sampai tiga tahun
  4. Usia: sekurang-kurangnya berusia 3 tahun
  5. Rasio guru dan murid: 1 guru membimbing 5 peserta didik.
  6. Sistem guru:
    (a) Guru kelas, kecuali untuk bidang pengembangan Orientasi dan Mobilitas.
    (b) Team teaching

b. Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB)
1) Kurikulum:
  1. Program Umum: pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Kerajian Tangan dan Kesenian, pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
  2. Program Khusus: Orientasi dan Mobilitas, dan Braille
  3. Program Muatan Lokal antara lain: bahasa Daerah, bahasa Inggris, Kesenian Daerah atau lainnya yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Daerah setempat.
2) Susunan Program Pengajaran:
Kegiatan belajar sekurang-kurangnya 30 sampai 42 jam pelajaran tiap minggu. Untuk kelas I dan II setiap jam pelajaran lamanya 30 menit, kelas III sampai dengan VI setiap jam pelajaran lamanya 40 menit.
3) Lama Pendidikan: berlangsung selama sekurang-kurangnya 6 tahun.
4) Usia: sekurang-kurangnya berusia 6 tahun
5) Rasio guru dan murid: 1 guru mengajar maksimal 12 siswa.
6) Sistem guru:
(a) Guru kelas, kecuali untuk mata pelajaran Orientasi dan Mobilitas, pendidikan Agama, pendidikan jasmani dan Kesehatan.
(b) Team teaching
(c) Mengembangkan program pendidkan individual bagi siswa tunanetra yang membutuhkan layanan tertentu.
c. Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB)
1) Kurikulum:
  1. Program Umum: pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, pendidikan Jasmani dan Kesehatann bahasa Inggris.
  2. Program Khusus: Orientasi dan Mobilitas, dan Braille.
  3. Program Muatan Lokal: bahasa Daerah, Kesenian Daerah atau lainnya yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Daerah setempat.
  4. Program Pilihan: paket keterampilan Rekayasa, Pertanian, Usaha dan Perkantoran, Kerumahtanggaan, dan Kesenian.
2) Susunan Program Pengajaran: Kegiatan belajar sekurang-kurangnya 42 jam pelajaran tiap minggu. Setiap jam pelajaran lamanya 45 menit. Alokasi waktu program umum, program khusus dan muatan lokal kurang lebih 48%, sedangkan alokasi waktu program pilihan kurang lebih 52%.
3) Lama Pendidikan: berlangsung selama sekurang-kurangnya 3 tahun.
4) Siswa: telah tamat Sekolah Dasar Luar Biasa atau satuan pendidikan yang
sederajat/setara.
5) Rasio guru dan murid: 1 guru mengajar maksimal 12 siswa.
6) Sistem guru: Guru mata pelajaran
d. Sekolah Menengah Luar Biasa (SMLB)
1) Kurikulum:
  1. Program Umum: pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, pendidikan Jasmani dan Kesehatan Bahasa Inggris.
  2. Program Khusus: Braille
  3. Program Pilihan: paket keterampilan Rekayasa, Pertanian, Usaha dan Perkantoran, Kerumahtanggaan, dan Kesenian.
2) Susunan Program Pengajaran:
Kegiatan belajar sekurang-kurangnya 42 jam pelajaran tiap minggu. Setiap jam pelajaran lamanya 45 menit.
Alokasi waktu program umum kurang lebih 38%, sedangkan alokasi waktu program plihan kurang lebih 62%.
3) Lama Pendidikan: berlangsung selama sekurang-kurangnya 3 tahun.
4) Siswa: telah tamat Sekolah Menengah Pertama atau yang sederajat/setara. 5) Rasio guru dan murid: 1 guru mengajar maksimal 12 siswa.
6) Sistem guru: Guru mata pelajaran
2. Model Pendidikan
a. Pendidikan Khusus (SLB)
SLB adalah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.
1) Sekolah Luar Biasa (SLB) Tunanetra; yaitu sekolah yang hanya memberikan pelayanan pendidikan kepada anak tunanetra.
2) Sekolah Dasar Luar Biasa; yaitu sekolah yang menyelenggarakan pendidikan khusus, dengan bermacam jenis kelainan yaitu tunanetra, tunarungu, tunagrahita, dan tunadaksa.
b. Pendidikan Terpadu
Pendidikan Terpadu ialah model penyelenggaraan program pendidikan bagi anak yang berkebutuhan khusus yang diselenggarakan bersama-sama dengan anak normal dalam satuan pendidikan yang bersangkutan di sekolah reguler (SD,SMP, SMA dan SMK) dengan menggunakan kurikulum yang berlaku di lembaga pendidikan yang bersangkutan (Kepmendikbud No. 002/U/1986).
Dalam pendidikan terpadu harus disiapkan:
1) Seorang guru Pembimbing Khusus (Guru PLB)
2) Sebuah ruangan khusus yang dilengkapi dengan alat pendidikan bagi anak yang berkebutuhan khusus . Ruangan khusus ini dibuat dengan tujuan apabila anak yang berkebutuhan khusus tersebut mengalami kesulitan di dalam kelas, maka ia dibawa ke ruang khusus untuk diberi pelayanan dan bimbingan oleh guru Pembimbing Khusus. Bimbingan ini dapat berupa:
(a) bantuan untuk lebih memahami dan menguasai materi pelajaran, dengan menggunakan alat bantu atau alat peraga,
(b) pengayaan agar ketika anak belajar di kelas bersama anak lainnya anak tunanetra sudah siap menerima materi pelajaran,
(c) rehabilitasi sosial bagi anak berkebutuhan khusus yang mengalami kesulitan dalam bergaul dengan teman sebayanya.
c. Guru Kunjung
Di dalam sistem Pendidikan Luar Biasa terdapat sebuah model pelayanan pendidikan bagi anak yang berkebutuhan khusus yaitu dengan model Guru Kunjung.
Model guru kunjung ini dilakukan dalam upaya pemerataan pendidikan bagi anak yang berkebutuhan khusus usia sekolah. Oleh karena sesuatu hal, anak tsb tidak dapat belajar di sekolah khusus atau sekolah lainnya, seperti:
1) Tempat tinggal yang sulit dijangkau akibat dari kemampuan mobilitas yang terbatas
2) Jarak sekolah dan rumah terlalu jauh
3) Kondisi anak tunanetra yang tidak memungkinkan untuk berjalan.
4) Menderita penyakit yang berkepanjangan
5) Dll.
Pelayanan pendidikan dengan model guru kunjung ini bisa dilaksanakan di beberapa tempat, diantaranya;
1) Rumah anak tunanetra sendiri
2) Pada sebuah tempat yang dapat menampung beberapa anak tunanetra
3) Rumah sakit
4) Dll.
Kurikulum yang digunakan pada model guru kunjung adalah kurikulum PLB, kemudian dikembangkan kepada program pendidikan individual yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing anak.
d. Pendidikan Inklusif
Pendidikan inklusif adalah pendidikan reguler yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang memerlukan pendidikan khusus pada sekolah reguler dalam satu kesatuan yang sistemik.
Berdasarkan Keputusan Mendikbud No. 0491/U/1992, anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus seperti tunanetra dapat belajar secara terpadu dengan anak sebaya lainnya dalam satu sistem pendidikan yang sama. Layanan pendidikan di dalam pendidikan inklusif memperhatikan:
  1. Kebutuhan dan kemampuan siswa
  2. Satu sekolah untuk semua
  3. Tempat pembelajaran yang sama bagi semua siswa
  4. Pembelajaran didasarkan kepada hasil assessment
  5. Tersedianya aksesibilitas yang sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga siswa merasa aman dan nyaman.
  6. Lingkungan kelas yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa
    Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum yang fleksibel, yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan setiap siswa.
                                                          BAB III
PENUTUP

    1. KESIMPULAN
Tunanetra adalah seseorang yang memiliki hambatan dalam penglihatan/tidak berfungsinya indera penglihatan.
Tunanetra memiliki keterbatasan dalam penglihatan antara lain:
a. Tidak dapat melihat gerakan tangan pada jarak kurang dari 1 (satu) meter.
b. Ketajaman penglihatan 20/200 kaki yaitu ketajaman yang mampu melihat suatu benda pada jarak 20 kaki.
c. Bidang penglihatannya tidak lebih luas dari 20º. (Heward & Orlansky, 1988:p.296)
Klasifikasi tunanetra secara garis besar dibagi empat yaitu: 1. Berdasarkan waktu terjadinya ketunanetraan, 2. Berdasarkan kemampuan daya penglihatan, 3. Berdasarkan pemeriksaan klinis, dan 4. Berdasarkan kelainan-kelainan pada mata.
Faktor yang menyebabkan terjadinya ketunanetraan antara lain: 1. Pre-natal (a. Keturunan dan b. Pertumbuhan seorang anak dalam kandungan) 2. Post-natal (a. Kerusakan pada mata atau saraf mata pada waktu persalinan, akibat benturan alat-alat atau benda keras., b. Pada waktu persalinan, ibu mengalami penyakit gonorrhoe, c. Mengalami penyakit mata yang menyebabkan ketunanetraan, )d. Kerusakan mata yang disebabkan terjadinya kecelakaan, seperti masuknya benda keras atau tajam, cairan kimia yang berbahaya, kecelakaan dari kendaraan, dll.
Karakteristik antara lain : a. Fisik, b. Perilaku dan c. Psikhis. Alat pendidikan bagi tunanetra dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu alat pendidikan khusus, alat bantu dan alat peraga. Tenaga kependidikan yang dibutuhkan antara lain:1. Guru ,2. Psikolog, 3. Dokter mata, 4. Optometris.
Jenjang pendidikan bagi anak tunanetra terdiri dari: Taman Kanak-kanak Luar Biasa (TKLB), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) , Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Luar Biasa (SMLB). Model Pendidikan : Pendidikan Khusus (SLB), Pendidikan Terpadu, Guru Kunjung, Pendidikan Inklusif.
DAFTAR PUSTAKA
Suparno. 2008. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi: Departemen Pendidikan Nasional.

Lirik lagu "FLOWERS" - L'ar en ciel

soo kitsu ite ita gogo no hikari ni mada
boku wa nemutteru
omoi doori ni nara nai SHINARIO wa
tomadoi bakari dakedo

kyoo mo aenai kara BEDDO no naka me o tojite
tsugi no tsugi no asa made mo
kono yume no kimi ni mitore teru yo

itsu demo kimi no egao ni yurete
taiyoo no yoo ni tsuyoku saiteitai
mune ga itakute itakute koware soo dakara
kana wanu omoi nara semete karetai!

moo waraenai yo
yume no naka de sae mo onaji koto iundane
mado no mukoo
hontoo no kimi wa ima nani o shiterun daroo

tooi hi no
kinoo ni karappo no torikago o motte
aruiteta
boku wa kitto kimi o sagashite tan dane

azaya kana kaze ni sasowarete mo
muchuu de kimi o oikakete iru yo
sora wa ima ni mo ima ni mo
furi sosogu yoo na aosa de
miageta boku o tsutsunda

like a flower
~flowers bloom in sunlight and I live close to you~

ikutsu mo no tane o ano oka e ukabete
kirei na hana o shiki tsumete ageru
hayaku mitsukete mitsukete koko ni iru kara
okosareru no o matteru no ni
itsudemo kimi no egao ni yurete
taiyoo no yoo ni tsuyoku saiteitai
mune ga itakute itakute koware soo dakara
kanawanu omoi nara semete karetai!

Lirik lagu L'arc en ciel - Hitomi No jyunin plus terjemahan

ini lagu pertama L'arc en ciel yang aku suka...
 
Kazoe kirenai...
demo sukoshi no saigetsu wa nagare
Ittai kimi no koto wo
Dore kurai wakatteru no ka na?
Yubisaki de chizu tadoru you ni wa
Umaku ikanai ne
Ki zuite iru yo fuan sou na kao
Kakushiteru kurai
Isogiashi no ashita e to teikou suru you ni
Kake mawatte itemo fushigi na kurai...
Kono mune wa kimi wo egaku yo
Miagereba kagayaki wa iroasezu afurete ita
Donna toki mo terashiteru
Ano taiyou no you ni nareta nara
Mou sukoshi dake kimi no niou ni...dakarete itai na
Soto no kuuki ni kubiwa wo hikare
Boku wa se wo muketa
Shiroku nijinda
Tameiki ni shirasareru toki wo
Kurikaeshinagara futo omou no sa...
Naze boku wa koko ni irun darou?
Soba ni ite zutto kim ino egao wo
Mitsumete itai
Utsuriyuku shunkan wo sono hitomi ni sunde itai
Doko mademo odayaka na shikisai ni irodorareta
Hitotsu no fuukeiga no naka
Yorisou you ni toki wo tomete hoshii eien ni
Sona ni ite zutto kimi no egao wo
Mitsumete itai
Utsuriyuku shunkan wo sono hitomi ni sunde itai
Itsu no hi ka azayaka na kisetsu e to
Tsure dasetara
Yuki no you ni sora ni saku
hana no moto e...
hana no moto e

  
— Aku tak tahu berapa lama, tapi terkadang, 
— Berapa lama aku sungguh mengerti dirimu? 
— Menelusuri map dengan ujung jariku tak menjadikan kita kemanapun, 
— Aku lihat dalam wajahmu betapa ini menyusahkanmu, 
— Sejauh kau mencoba tuk menyembunyikannya.
 — Aneh… bahkan ketika aku berlari dalam lingkaran 
— seolah-olah menentangku maju tuk menuju masa depan yang ramai 
— Hatiku masih menggambarkan dirimu.
— Aku menatap cahaya yang terjatuh dari langit tanpa kehilangan kilapnya 
— Jika hanya kita yang bisa seperti matahari yang selalu bersinar
— Aku ingin sedikit lebih lama memelukmu dalam keharumanmu 
— Diluar nafas tertahanku, tapi aku balikkan punggungku darinya. — Nafasku mengabur putih di udara, memberitahuku tentang musim. 
— Pergi melewatinya lagi, berpikir terjadi padaku,  
— Apa yang aku lakukan disini? 
— Aku ingin tetap disini melihatmu tersenyum selamanya 
— Aku ingin hidup di setiap perubahan waktu dalam matamu, 
— Di satu sisi itu selamanya diwarnai dalam corak warna lembut  
— Tuk membawa kita saling berdekatan, aku ingin menghentikan waktu selamanya
— Aku ingin tetap disini melihatmu tersenyum selamanya  
— Aku ingin hidup di setiap perubahan waktu dalam matamu, 
— Jika suatu hari aku bisa membawamu ke musim yang cerah 
— Ke tempat bunga yang mekar di langit seperti kepingan salju. 
— Ke tempat bunga-bunga…

Hei si-Pecundang

hah! rasanya seperti pecundang tengik aku 2 hari ini. Gagal pengen buat orang tua bangga, mereka bangga dan dia bangga. aku sudah berusaha semaksimal mungkin tapi aku akui doaku blom 100%. Aku sadar ya allah aku mulai jau, dulu yang sering sholat dhuha skrg karna sibuk bekerja gak pernah lagi. dulu yang sering baca yaasin setiap abis sholat sekerang jarang karna kecapekan dan sering berpergian. 
mungkin Allah marah ya sama aku? yap aku mulai jau. padahal nilai kurang 5 point lagi ya allah. keajaiban gak akan mungkin bisa datang selama doaku tak pernah terpanjatkan untukMU ya allah. aku tau aku jau sekarang. aku pengen kayak dulu lagi ya allah jadi hambaMU yg baik. walau berandal tetep mengingatmu ya allah. aku tau ini ujian buat aku, gak berat kok tapi rasanya tuh nyesek banget ya allah. iri sama mereka, bukan iri karena mereka bahagia tapi iri karena aku gak bisa seperti mereka.
aku ingin seperti mereka membuat orangtua bangga, terutama ibuku ya allah. aku juga ingin membuktikan kepada ayahku yang cuma 2 kali aku temui. ayah yang sama sekali gak pernah sayang aku, yang gak pernah memberiku nafkah, yang mungkin gak pernah mau mengakui ku. aku ingin sekali berbalas budi sama babe, ayah kedua ku yang bener2 mau bayarin aku kuliah, mau merawat aku, menerima aku. ingin sekali tapi gagal. aku seperti anak pecundang sekarang! hei salam sama pecundang, yang gak bisa lulus PNS tahun ini. salam pecundang tengik hahahaha
pecundang tengik. yap pecundang tengik haha :D
yaa allah insya allah aku akan bangkit dari kesedihan ini, bantu aku ya allah biar gak nangis, gak sedih, bisa melupakan semuanya, bisa kembali seperti biasa. ampuni aku ya allah. aku akan berusaha lagi ya allah.
Insya allah suatu saat pecundang tengik ini akan menjadi pemenang yang sangat menang.
aku akan berusaha, aku janji. aku janji akan buat diriku menyesal karena telah menumpahkan airmata yang bener-bener disia-siain hari ini dan kemarin.
aku janji akan menyesal! aku janji!
bismillah ya allah semangat!

Friday, December 20, 2013

Film Thailand "Friend is Never Die"

ini film mario maurer yang ke sekian kalinya aku tonton, tapi disini dia cool dan keren banget. sumpah keren banget pokoknya. kereeeen.

judul film ini FRIEND IS NEVER DIE atau bisa juga My True Friend tahun 2011. Aku nonton awal tahun 2013. Sumpah ini film buat aku menangis, arti persahabatan disini erat dan gak ada yang rebut-rebutan cewek atau apalah . Asli persahabatan. 
 
cool kan? isinya cowok-cowok keren. ceweknya paling cuma ada 2 orang doank haha jadi buat cuci mata. ini film juga mengingatkanku sama film jepang "CROWS ZERO" hampir mirip tapi tak sama lah.
ini nama-nama aktornya Mario Maurer, Kamolnet Reungsri, Monchanok Sangchaipiengpen, Natcha Chantapan, Nawapaiboon Wuttinanon and Patomtad Sudprasert karya dari Atsajun Sattakovit.Inti film ini persahabatan, ada gangster-gangster yang sering kita ketahui mereka jahat. tapi di film ini gangsternyasi bang mario maurier keren dan kalo perang antar gangster gak pernah pake senjata. itu keren (sama kayak di crows zero)...
Oke aku liatin foto-foto keren mereka

 

 
ganteng telanjang dada semua :D
ini ceweknya cantik pake banget sih
 
saat mau nyelamatin temen nya di sandra gangster lain, disini persahabatan dipertaruhkan
 
 ini aktor utama difilm ini
 
cuma ada dua cewek ini di film ini
kebiasaan mereka kalo kumpul pasti main bola kaki
 
 
ini mereka merayakan tahun baru 
ini detik-detik yang sangat membuat jantung hati dan mata menangis. Mario maurer rela mati demi sahabat dan janji sama cewek SMA yang ngfans berat sama dia...
 
 
endingnya emang sad, tapi ah -_- mewek mewek deh
aku suka sama Tod sirambut yang panjang dikuncir :))