Saturday, December 5, 2015

05-12-2015 "monthsary to 81th"

Aku percaya dia sayang sama aku.
Aku percaya tapi....

Aku benci sama sifat aku yang terlalu sensitif.
Maafkan aku.
Ini semata-mata bukan kesalahanmu.
Semua salah aku kok.
Aku yang terlalu mencintaimu jadi ketakutanku nggak pernah ilang. Kecemburuan ku tak pernah pudar jadi seolah-olah mengekang kegiatanmu.
Padahal hati tak bermaksud seperti ini.
Semenjak 17 agustus kemarin aku selalu berusaha tak membuat kesalahan.
Mengurangi kecemburuan.
Berusaha berbuat baik selalu.
Berusaha strong.
Berusaha nggak nangis.
Berusaha nggak kepo sama kehidupan mu
Berusaha nggak ganggu privasi handphone dan sosmed mu.
Tapi kadang usahaku gagal semua.
Maafkan aku yang selalu membuatmu tak nyaman :(

---
Hari ini aku merasa takut karena wanita yang pernah akrab dan PDKTan sama dia saat kami berpacaran 2 tahunan mungkin. Dia lagi di daerah rumahnya yang berdekatan sama kamu.
Makanya aku menyuruhmu tak keluar rumah biar nggak ketemu sama dia.
Jujur kenangan dulu yang kalian pernah nonton bola berdua. Bermotor berdua tak pernah hilang dari ingatanku.

Maafkan aku tak pernah bisa melupakannya.
Tapi kamu malah bilang kalo nikah apa aku masih bakal ngekang kamu?
Coba deh walaupun aku sok sok mengekang kamu tapi apa pernah kamu menuruti kemauanku?
Nggak kan.
Aku juga tak pernah benar2 mengekangmu kok. Toh kamu pergi kemana2 ketemu sama siapa aja. Aku nggak pernah masalah.
Cuma sedih aja. Kamu bilang gitu.
Rasa takut ditinggalpun menghampiriku.
Jadi aku mengalah deh.

Terus kamu takut aku kirimin pin dia? Hehe kamu takut khilaf kan?
Aku nggak masalah kok. Aku sadar diri.
Susah melupakan wanita yang pernah kamu suka.
Dia cantik dan benar2 tipe mu.
Bukan seperti aku :(

Aku benar2 iri sama wanita yang pernah kamu suka.
Dia sangat beruntung pernah jadi bagian hari2mu. Bagian hatimu. Pernah mendapatkan perhatianmu.
Aku bukan satu-satunya.

Itu dulu kok.
Sekarang kamu nggak akan lagi seperti itu kan?
Aku sudah berusaha baik. Berusaha cantik. Berusah jadi apa yang kamu inginkan. Aku bekerja dengan sekuat tenaga biar bisa membahagiakan mu.
Aku ingin kamu bangga sama aku.
Aku ingin kamu tak akan pernah tergoyah dengan wanita lain apapun spesiesnya apapun perantaranya.

Kamu mengancamku kalo aku kirimkan pinnya aku bakal menyesal.
Sejujurnya kamu benar aku akan menyesal. Makanya nggak aku kirimkan pinnya.
Kamu benar aku bakal ketakutan kehilanganmu.
Kamu benar aku bakal menyesal kehilanganmu. Walaupun itu kesalahanmu. Seumpama kamu selingkuh lagi dan meninggalkan ku. Yang bakal menyesal tetep aku.
Aku menyesal kenapa aku tak bisa seperti wanita itu.

:) maafkan aku sok sok ngambek. Cuma bisa read bbm kamu :)
Aku tak benar2 marah kok.
Tapi aku benaran nangis. Soalny sedih aja kamu ternyata masih bisa tergoyah kan.
Padahal hatiku sudah teguh dan mantab memikirkanmu yang nggak akan pernah tergoyah. Aku bangga sama smua itu.
Aku nggak pernah ketakutan lagi kehilanganmu tapi ternyata aku salah :( bener2 salah.

Semoga baik-baik saja.
Mata terlalu lelah bekerja. Menatap layar komputer dan beribu ribu tulisan laporan di kertas. Berdebu saat berkendaraan.
Alhasil sekarang udah dibersihin sama air mata :*

No comments:

Post a Comment